KATA
PENGANTAR
Puji syukur senantiasa saya
ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah ini dan
tidak lupa pula kita kirimkan salam kepada junjungan nabi kita yakni nabi
muhammad SAW yang telah membawa umatnya
kealam yang penuh dengan
pendidikan ini dan tidak luput pula kepada orang-orang terkasih yang
telah membantu dalam penulisan makalah ini.
Dan juga di harapkan makalah
ini dapat sebagai acuan menumbuhkan rasa inisiatif dan kreatifitas pembaca
sehingga menimbulkan tanggapan positif. Penulis juga mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu dan memberi masukan terhadap makalah ini
dengan baik.
Semoga makalah ini dapat
berguna bagi semuanya terutama bagi penulis serta para pembaca yang membaca
makalah ini dan dapat berguna di dalam dunia pendidikan. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak karena tidak ada yang sempurna di dunia ini dan demi kesempurnaan
pembuatan makalah ini pada masa yang akan datang.
Pekanbaru,
Juli 2012
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1
A.
Latar Belakang................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................. 2
C. Tujuan Pembuatan Makalah............................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
A. Pengertian keluarga............................................................ 3
B. Tujuan keluarga.................................................................. 4
C.
Peran keluarga.................................................................... 5
D. Bentuk keluarga................................................................. 5
E.
Fungsi keluarga.................................................................. 7
BAB III PENUTUP................................................................................. 10
A. Kesimpulan........................................................................ 10
B. Saran.................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 11
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Keluarga
merupakan masyarakat kecil yang sangat penting dalam membentuk karakter dan
kepribadian bagi para anggota keluarganya. Perkembangan kepribadian seseorang
merupakan wujud nyata peran serta setiap anggota keluarga. karena keluarga merupakan tempat pendidikan yangpertama
dan utama bagi anak. Perilaku seseorang di luar lingkungan akanmencerminkan
bagaimana kehidupan dalam keluarganya, oleh karena itu baik buruknya moral
suatu bangsa akan sangat bergantung pada bagaimana pendidikan diterapkan di
keluarga.
Jika individu dalam keluarga tumbuh dan berkembang dalam suasana
yang harmonis dan saling menghargai, maka akan melahirkan generasi yang baik,
sebaliknya jika dalam keluarga sering terjadi pertengkaran, maka akan tumbuh
generasi yang rapuh.Keluarga dimulai dengan sepasang suami istri dan menjadi
lengkapdengan hadirnya anak. Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri
dananaknya disebut keluarga inti. Keluarga merupakan kesatuan yang terkecil
dalammasyarakat dan merupakan suatu lembaga yang sangat penting
dalampembangunan dan perkembangan suatu negara.
Berikut ini hadist yang menyatakan tentang keluarga:
Diantara tanda-tanda
kekuasaanNya, dia menciptakan untuk kalian istri dari species kalian agar
kalian merasakan sakinah dengannya; dia juga menjadikan diantara kalian rasa
cinta dan kasih sayang.Sesungguhnya dalam hal itu terdapat tanda-tanda bagi
orang-orang yang berfikir (Ar-Rum 21).
Nasehatilah istri-istri
dengan cara yang baik, karena sesungguhnya para wanita di ciptakan dari tulang
rusuk yang bengkok, dan yang paling bengkok rusuk adalah bagian atasnya (paling
atas) maka jika kalian (para suami) keras dalam meluruskan nya (membimbingnya),
pasti kalian akan mematahkannya dan jika kalian membiarkannya (yakni tidak
membimbingnya), maka tetap akan bengkok. Nasehatilah istri-istri (para wanita)
dengan cara yang baik (HR. Muttafaqun’alaihi)
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa pengertian keluarga?
2.
Apa tujuan keluarga?
3.
Bagaimana peran keluarga?
4.
Apa bentuk keluarga?
5.
Bagaimana fungsi keluarga dalam
kehidupan sehari-hari?
C.
Tujuan
pembuatan makalah
1.
Agar kita mengetahui bagaimanakah sebuah
keluarga itu
2.
Agar kita mengetahui tujuan-tujuan dalam keluarga
3.
Agar kita mengetahui bahwa keluarga
sangat berperan penting dalam kehidupan sehari-hari
4.
Untuk mengetahui bentuk-bentuk keluarga
5.
Untuk mengetahui fungsi-fungsi keluarga dalam
sebuah keluarga
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Keluarga
Konsep keluarga indonesia sangat kental dengan unsur kekerabatan
sebagai ciri khas ketimuran kita. secara umum keluarga dapat didefinisikan sebagai suatu
kelompok dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan-ikatan perkawinan, darah,
atau adopsi, merupakan susunan rumah tangga sendiri, berinteraksi dan
berkomunikasi satu sama lain yang menimbulkan peranan-peranan sosial bagi suami
istri, ayah dan ibu, putra dan putrinya, saudara laki-laki dan perempuan serta
merupakan pemeliharaan kebudayaan bersama. Jadi keluarga merupakan kesatuan
sosial yang terikat oleh hubungan darah dan masing-masimg anggotanya mempunyai
peranan yang berlainan sesuai dengan fungsinya.
Keluarga adalah unit kecil dari masyarakat yang terdiri atas
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat di
bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 1998). Keluarga
merupakan kesatuan yang terkecil dalammasyarakat dan merupakan suatu lembaga
yang sangat penting dalampembangunan dan perkembangan suatu negara. Di negara
kita ada yang disebutdengan istilah keluarga besar yaitu semua anggota keluarga
ada kaitannya satusama lain karena nenek moyang yang sama, atau karena
perkawinan, dan bisajuga mereka saling mempengaruhi dalam pembentukan sikap,
dan perkembanganpribadi anggota keluarga.
Menurut beberapa para ahli pengertian keluarga sebagai
berikut:
·
Depkes RI (1988)
Keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap
dalam keadaan saling tergantung.
·
BKKBN
(1990)
keluarga dapat diartikan sebagai
sekumpulan orang-orang yang bertempat tinggal dalam satu atap rumah dimana satu
sama lainnya saling ketergantungan.
·
Soelaeman(1994)
keluarga adalah sekumpulan orang
yang hidup bersama dalam tempat tinggal bersama dan masing-masing anggota
merasakan adanya pertautan batin sehingga terjadi saling mempengaruhi, saling
memperhatikan, dan saling menyerahkan diri.
·
S.
Bogardus (1982)
Keluarga adalah kelompok terkecil
yang biasanya terdiri dari seorang ayah dengan seorang ibu serta satu atau
lebih anak-anak. Dimana ada keseimbangan, kselarasan kasih sayang dan tanggung
jawab serta anak menjadi orang yang berkepribadian dan berkecenderungan untuk
bermasyarakat.
·
Soerya
Wangsanegara
Keluarga adalah sebagai jenjang dan
perantara pertama dalam transmisi kebudayaan.
·
soerjono
soerharto
Keluarga adalah unit/satuan
masyarakat kecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dari masyarakat.
·
Friedman (1998)
Keluarga
adalah dua orang atau lebih yang bergabung karena ikatan tertentu untuk berbagi
pengalaman dan pendekatan emosional serta mengodentifikasi diri mereka sebagai
bagian dari keluarga.
B.
Tujuan Keluarga
Ada beberapa tujuan dalam sebuah keluarga adalah:
1.
Untuk menggapai ridho Allah
SWT.
2.
Untuk mengatur hubungan
antara laki-laki dan perempuan berdasarkan pada asas saling menolong dalam
wilayah kasih sayang dan cinta serta penghormatan.
3.
Menghidari terjadinya
pergunjingan dari orang lain.
4.
Menghindari terjadinya
perzinahan.
5.
Untuk mendapatkan keturunan
yang sah.
C.
Peran Keluarga
Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku
interpersonal yang berhubungan dengan posisi dan situasi tertentu. Berbagai
peran yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut:
1. Peran
ayah sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, kepala
rumah tangga, anggota dari kelompok sosialnya dan anggota masyarakat.
2.
Peran ibu sebagai isteri, ibu dari
anaknya, mengurus rumah tangga, pengasuh, pendidik dan pelindung bagi
anak-anaknya, anggota kelompok sosial dan anggota masyarakat serta berperan
sebagai pencari nafkah tambahan bagi keluarga.
3.
Peran anak-anak sebagai pelaksana peran
psikososial sesuai dengan tingkat perkembangan baik fisik, mental dan
spiritual.
4.
Memberikan perasaan aman karena menjadi
anggota kelompok yang stabil.
5.
Keluarga merupakan orang-orang yang
dapat diandalkan dalam memenuhi kebutuhan (fisik dan psikologis)
6.
Sebagai sumber kasih sayang.
7.
Memberi model pola perilaku yang
disetujui guna belajar menjadi mahkluk sosial
8.
Bimbingan dalam pengembangan pola
perilaku yang disetujui secara sosial.
9.
Orang-orang yang diharapkan bantuannya
dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh tiap anak dan penyesuaian pada
kehidupan.
10.
Bimbingan dan bantuan dalam mempelajari
kecakapan.
11.
Perangsang kemampuan untuk mencapai
keberhasilan di sekolah dan dalam kehidupan sosial.
D.
Bentuk keluarga
Terdapat beberapa tipe/ bentuk keluarga,
diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Keluarga batih (nuclear family). Menurutsunarto keluarga
batih merupakan satu unit keluarga terkecil yang terdiri atas ayah, ibu, dan
anak. Keluarga batih tidak menjalin hubungan fungsional yang berintraksi pada
kerabat dari keluarga salah satu pihak. Keluarga batih sebagai keluarga inti
memiliki keungulan, yaitu keakraban yang terjalin dalam hubungan satu angota
keluarga dengan anggota lain.
2.
Keluarga luas (extended family) menurut sunarto keluarga
luas terdiri atas beberapa keluarga batih. Salah satu ciri keluarga luas adalah
joint family, yang terdiri atas beberapa orang kakak beradik beserta anak-anak
mereka, dan saudara kandung perempuan mereka yang belum menikah. Keluarga luas
(extended family) merupakan keluarga yang di dalamnya termasuk sejumlah
keluarga ini adalah salah satu ciri keluarga indonesia, di mana ikatan darah
menjadi pemersatu dalam hubungan satu dengan yang lainnya.
3.
Keluarga konjungal atau
pertalian (conjugal family)
Keluarga inti terdiri atas
pasangan suami istri beserta anak dan mempunyai hubungan dengan kerabat dari
keluarga yang berorientasi pada salah satu atau kedua belah pihak (Goode dalam Sunarto,
2000, hlm. 64). Keluarga konjugal yang sering kali kita temui adalah adanya
kerabat (bukan dari ikatan darah) yang tinggal dari keluarga tersebut. Apabila
ditelaah kehadiran orang lain dalam keluarga ini, maka dapat menimbulkan
situasi yang tidak nyaman dalam keluarga. Hal ini anggota keluarga tidak begitu
mengenal orang yang tinggal dengan keluarga tersebut. Oleh karena itu, sebelum
benar-benar memutuskan untuk menerima seseorang, setiap keluarga perlu untuk
mendiskusikannya.
4.
Keluarga dengan orang tua
tunggal (single parent family)
Keluarga dengan orang tua
tunggal merupakan keluarga yang hanya salah satu dari orang tua yang tinggal
bersama anaknya (mungkin ibu, mungkin ayah) dan bertanggung jawab sepenuhnya
atas anak setelah kematian pasangannya, perceraian, atau karena kelahiran anak
diluar nikah (hurlock, 1978, hlm. 199).
Terdapat beberapa alasan terbentuknya
keluarga dengan orang tua tunggal adalah sebagai berikut:
1.
Kehilangan akibat kematian
satu pasangan atau perceraian menjadikan seseorang single parent. Di mana
setelah kematian pasangan hidupnya atau terjadinya perceraian, dia enggan untuk
menikah lagi. Ini sering didapati pada wanita yang tinggal oleh suaminya, baik
ditinggal mati maupun cerai sehingga mereka lebih memilih untuk hidup sendiri
dan membesarkan anak-anaknya.
2.
Alasan lain menjadi orang
tua tunggal karena seorang wanita melahirkan anak diluar pernikahan sah dan
harus membesarkan anaknya. Hal ini dikarenakan si ayah tidak bersedia atau
menolak untuk bertanggung jawab atas perbuatannya.
3.
Menjadi orang tua tunggal
adalah tidak mudah, terutama pada ibu yang harus membesarkan dan membiayai
anaknya sendiri. Apalagi bila si ibu bekerja sepanjang hari untuk menghidupi
keluarganya, seberapa keras ibu bekerja tidak menjamin dia dapat mengatasi
keuangan keluarga. Segala beban dan tanggung jawab sebagai orang tua tunggal,
menjadikan mereka mengalami tekanan-tekanan baik secara material maupun
psikologis.
E.
Fungsi Keluarga
Benokratis (2009) mengemukakan fungsi dari keluarga yaitu sebagai
berikut:
1.
Mengatur aktivitas seksual
Setiap masyarakat mempunyai
norma atau aturan hubungan seksualterdapat banyak hubungan seksual yang
melanggar hukum dan norma yang berlaku di masyarakat tertentu. Misalnya, hubungan
seksual yang terjadi antara saudara sedarah atau dikenal istilah inses
(incest), seperti hubungan antara kakak dan adik, ayah dan anak kandung, paman
dan keponakan, kakek dan cucu.
2.
Keluarga Sebagai tempat anak
bersosialisasi (bermasyarakat)
Keluarga merupakan tempat
pertama anak belajar bersosialisasi. Anak menyerap banyak hal dari keluarga
seperti sikap, keyakinan, serta nilai-nilai dalam kelurga, dan anak juga
belajar kemampuan dalam berinteraksi yang kelak dapat bermanfaat dalam
kehidupannya di masa mendatang. Namun, tidak semua aturan dan tanggung jawab
berhubungan dengan peran dalam keluarga dapat dipahami anak dengan jelas,
karena bentuk atau struktur dari keluarga berkembang dan berubah. Misalnya,
bila dalam suatu keluarga mengalami perceraian
atau pernikahan kembali, hal ini tentu saja dapat memunculkan peran baru
yang mungkin lebih membingungkan anak sehingga dapat terjadi perselisihan
antara anak dan orang tua kandung, atau anak dengan ayah atau ibu tiri. Hal
tersebut menimbulkan pertentangan dan ketidakharmonisan dalam keluarga
tersebut.
3.
Keluarga sebagai jaminan dan
keamanan secara ekonomi
Keluarga sangat berperan
dalam pemenuhan kebutuhan baik itu keamanan dan stabilitas finansial seperti
makanan, perlindungan, pakaian, da sumber-sumber materi untuk kelangsungan
hidup. Pada kehidupan tradisional keluarga, biasanya suami sebagai sumber
penghasilan utama (bredwinner) dan istri sebagai ibu rumah tangga dan mengasuh
anak-anak. Namun seiring dengan perubahan kehidupan keluarga saat ini, peran
ibu saat ini sudah mulai berubah, tidak lagi tinggal di rumah dan menjaga
anak-anak. Tingginya pengangguran, ketidakcukupan penghasilan dan gaji, serta
ketidaksesuaian pekerjaan mengharuskan ibu bekerja diluar rumah walaupun mereka
ingin atau tidak.
4.
Keluarga sebagai pemberi
dukungan emosional
Sosiolog charles horton
cooley (1864-1929) yang mengembangkan konsep primary group menyebutkan
karakteristik kelompok ini dengan kedekatan, seumur hidup, intim, dan hubungan
yang langsung. Keluarga adalah kelompok utama yang penting karena keluarga
memberikan dukungan, cinta dan kebutuhan emosional yang membuat anggota
keluarga terpenuhi kebutuhannya, sehingga membuat mereka bahagia, sehat dan
aman.
5.
Keluarga adalah tempat
setatus sosial
Kelas sosial dapat
dikategorikan sama dengan tingkat dalam kemasyarakatan yang terkait dengan
kekayaan, pedidikan, kekuatan, prestise, dan sumber nilai-nilai. Kelas sosial
dapat mempengaruhi kehidupan keluarga. Misalnya, dari mana asal keluarga,
berapa jumlah anak, bagaimana hubungan orang tua dan anaknya, hingga bagaimana
pasangan saling berinteraksi yang dapat mencerminkan kelas dan status sosial
keluarga.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Keluarga
merupakan tempat yang pertama dan utama untuk pembentukan karakter dan pribadi
anak. Apabila anak dibesarkan dan dididik dalam lingkungan keluarga yang
harmonis, saling menghargai diantara anggota keluarga maka akan tercipta
masyarakat yang harmonis saling menghargai, saling mengasihi walaupun beda kepercayaan
dan beda etnis dan kebudayaan.Masalah-masalah yang timbul dalam keluarga secara
garis besar karena tidak adanya komunikasi, saling pengertian dan saling
menghargai sesama anggota keluarga.Pada saat ini orang tua dan
anggota keluarga lainnya melakukan sosialisasi melalui kasih sayang, atas dasar
kasih sayang itu didik untuk mengenal nilai-nilai tertentu, seperti nilai
ketertiban, nilai ketentraman dan nilai yang lainnya. Keluarga juga merupakan
pelaksana pengawasan sosial yang penting. Banyak norma-norma kelompok yang di
pelajari dalam keluarga dan dengan demikian merupakan pembatas tingkah laku
yang sesuai. Kebiasaan-kebiasaan, adat istiadat dan kontrol kelembagaan yan
mengatur peradilan, perkawinan, peranan-peranan pribadi maupun umum dari suami
dan istri merupakan pelajaran yang luas di dalam keluarga.Oleh karena itu pada sebuah keluarga harus mengetahui bagaimanakah
sebuah keluarga itu semestinya, mengerti tentang tujuan sebuah keluarga,
berbagai peran keluarga, bentuk sebuah
keluarga, dan fungsi sebuah keluarga,
agar tercapainya sebuah keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah.
B.
Saran
Agar terciptanya
keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah, sebuah keluarga harus
menjalankan tujuan keluarga, peran keluarga,dan fungsi keluarga dengan baik. Karena
keluarga merupakan lingkungan dimana anak untuk pertama kalinya mengenal
orang-orang sekitarnya sebelum berinteraksi dengan masyarakat luar. Jika anak
terlahir dari keluarga yang baik maka anak tersebut anak menjadi baik pula dan
sebaliknya. Maka dari itu bimbinglah sebuah keluarga dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Eshan.
Hakekat Keluarga.Http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR
PEND luar biasa/195707121984032-EHAN/hakekat_keluarga.pdf//diakses tanggal 25
juni 2012.
Fatchiach E.
Kertamuda. 2009. Konseling Pernikahan
Untuk Keluarga Indonesia. Jakarta: Salembahu Manika
Mawardi. 2010. Pendidikan Agama Islam. Pekanbaru: Unri
Press
Syaikh Kamil
Muhammad. 2008. Fiqih Wanita.
Jakarta: Al- Kautsar